Rabu, 08 April 2009

AGAMA DAN PENGERTIAN AGAMA DALAM BERBAGAI BENTUKNYA


Dalam bahasa Arab,Din mengandung arti menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan.Agama memang membawa peraturan-peraturan yang merupakan hukum, yang harus dipatuhi orang. Agama selanjutnya memang menguasai diri seseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran-ajaran agama. Agama lebih lanjut lagi membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan oleh seseorang menjadi hutang baginya. Yang menjalankan kewajiban dan yang patuh akan mendapat balasan baik dari Tuhan. Religi berasal dari bahasa latin. Menurut satu pendapat asalnya ialah relegere yang mengandung arti mengumpulkan, membaca. Agama memang merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan. Tetapi menurut pendapat lain kata itu berasal dari religare yang berarti mengikat.
Oleh karena itu agama diberi definisi-definisi sebagai berikut:
Pengakuan terhadap adamya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi.
Pengakuan terhadap adanya kekuatan yang menguasai manusia.
Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sunber yang berada di luar diri manusia yang mempengarui perbuatan-perbuatan manusia.
Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
Suatu sisitem tingkah laku ( code of conduct ) yang berasal dari suatu kekuatan gaib.
Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada suatu kekuatan gaib.
Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia
Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul.
Dengan demikian unsur-unsur penting yang terdapat dalam agama ialah:
Kekuatan gaib:Manusia merasa dirimya lemah dan berhajat pada kekuatan gaib itu sebagai tempat minta tolong. Oleh karena itu manusia merasa harus mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut. Hubungan baik ini dapat diwujudkan dengan mematuhi perintah dan larangan kekuatan gaib ini.
Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud. Dengan hilangnya hubungan baik itu, kesejahteraan dan kebahagiaan yang dicari akan hilang pula.
Respons yang bersifat emosionil dari manusia. Respons itu bisa mengambil bentuk perasaan takut, seperti ny terdapat dalam agama-agama primitf, atau perasaan cinta, seperti yang terdapat dalam agama-agama monoteisme.
Paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib, dalam kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu. Agama ada yang bersifat premitif dan ada pula yang dianut oleh masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama-agama yang terdapat dalam masyarakat ialah dinamisme, animisme, dan politeisme.

Tujuan beragama disini ialah mengadakan hubungan baik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Membuat mereka marah harus dijauhi.kemarahan roh-roh itu akan menimbulkan bahaya dan malapetaka. Yang dapat mengontrol roh-roh itu sebagai halnya dalam agama dinamisme ialah juga dukun atau ahli sihir. Dalam masyarakat kita,kepercayaan pada roh masih ada,misalnya pemberian sesajen, selamatan yang masih banyak juga dilakukan, kepercayaan pada ”orang halus”dll, semua ini adalah peninggalan dari kepercayaan animisme,masyarakat kita dizaman yang silam. Politeisme adalah kepercayaan pada dewa-dewa. Dalam kepercayaan ini hal-hal yang menimbulkan perasaan takjub dan dahsyat bukan lagi dikuasai oleh roh-roh tapi oleh dewa-dewa. Dewa dalam politesme telah mempunyai tugas tertentu, misalnya ada yang bertugas menyinarkan cahaya dan panas kepermukaan bumi. Dewa ini dalam agama Mesir kuno disebut Ra, dalam agama India Kuno Surya dan dalam agama Persia Kuno mithra. Ada pula dewa yang bertugas menurunkan hujan yang disebut Indera dalam Donar dalam agama Jerman Kuno. Ada pula dewa angin yang diberi nama Wata dalam agama India kuno dan Wotan dalam agama Jerman Kuno. Dewa-dewa diyakini lebih berkuasa oleh karena itu tujuan hidup beragama bukanlah hanya memberi sesajen dan persembahan kepada dewa-dewa itu. Dalam ajaran agama hindu ada tiga dewa yang mengambil bentuk brahma-Wisnu-Siwa, dalam agama weda Indra-vithra-varuna,dalam agama mesir kuno osiris-isis-herus,dalam agama arab jahiliyah Al-lata-Al-Uzza-Matta.
Henoteisme adalah mengakui tuhan untuk satu bangsa dan bangsa lain mempunyai tuhannya sendiri.dalam masyarakat yang sudah maju agama yang dianut bukan lagi dinamisme,animisme,politeisne atau henoteisme tetapi agama monoteisme dan agama tauhid. Dasar ajaran monoteisme ialah tuhan satu,tuhan yang maha esa,pencipta alam semesta. Seterusnya menjadi keyakinan dalam agama monoteisme bahwa diantara kedua hidup,hidup kedualah yang lebih penting dari hidup yang pertama. Tujuan hidup dalam agama monoteisme bukan lagi mencari keselamatan hidup material saja tetapi juga keselamatan hidup spiritual. Dan sebenarnya inilah kata islam yang menjadi nama agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Islam ialah menyerahkan diri sebulat-bulatnya kepada kehendak tuhan.dengan menyerahkan diri yaitu dengan patuh kepada perintah dan larangan tuhan. Disinilah letak perbedaan besar antara agama primitive dan dan agama monoteisme. Dalam agama primitif manusia mencoba menyogok dan membujuk kekuasaan supernatural dengan penyembahan dan saji-sajian supaya mengikuti kemauan manusia, sedang dalam monoteisme manusia sebaliknya tunduk pada kemauan Tuhan. Agama hindu atau Hindu Dharma Dengan ajaranya tentang Tuhan Yang Maha Esa memandang bahwa roh manusia adalah percikan dari Sang Hyg Widhi. Persatuan roh dengan badan menimbulkan kegelapan. Badan akan hancur tetapi roh atau atma akan kekal.Cara mengadakan hubungan dengan Tuhan untuk mencapai kesucian ialah sembah yang di Pura atau di ruman dan merayakan hari cuci.
Islam juga mengajarkan bahwa manusia berasal dari Tuhan dan kembal ke Tuhan. Jalan untuk membersikan dan mensucikan roh ialah ibadah yang di ajarkan islam yaitu,shalat,puasa,zakat dan haji.Agama tanpa ajaran moral tidak akan berarti dan tidak akan dapat merubah kehidupan manusia. Tidak mengherankan agama selalu diidentifikasikan dengan moralitas.Karena agama mempunyai sifat mengikat pada para pemeluknya,maka ajaran – ajaran moral agama lebih besar dan dalam pengaruhnya dari ajaran-ajaran moral yang di hasilkan falsafat dan pemikiran manusia..
Agama-agama yang di masukkan ke dalam kelompok aama monoteisme , sebagai disebut dalam ilmu perbandingan Agama, adalah islam , Yahudi, Kristen dengan kedua golongan Protestan Khatolik yang terdapat di dalamnya, dan Hindu. Ketiga agama tersebut pertama merupakan satu rumpun. Agama Hindu tidak termasuk dalam rumpun ini.
Di antara ketiga Agama serupa ini yang pertama dating ialah agama Yahudi dengan nabi-nabi Ibrahim, smail, yusuf dan lain-lain; kemudian agama Kristen dengan nabi Isa, yang dating untuk mengadakan reformasi dalam agama Yahudi. Dan terakhir dating adalah agama Islam dengan Nabi Muhammad s.a.w. ajaran yang beliau bawa adalah ajaran yang di berikan kepada nabi Ibrahim, Musa, Isa. Sebagai di terangkan oleh Al_quran ,ajaran murni itu adalah islam, Menyerahkan diri seluruhnya kepada kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian di antara agama besar yang ada sekarang, Hanya Islamlah yang memelihara faham monoteisme yang murni. Monoteisme Kristen dengan paham Trinitasnya dan Monoteisme Hindu dengan faham politeisme ang banyak terdapat di dalamnya tidak dapat dikatakan monoteisme murni.

Tidak ada komentar: